ini adalah sebuah cerita, awal ketika aku pelulusan SLTA
Pernahkah kalian melakukan sebuah perjalanan yang sangat
mengasyikkan di sebuah tempat. ? jika pernah, itu pasti adalah momen yang
sangat luar biasa bagi kalian, sampai membuatmu susah tidur dalam seminggu, itu
saking sulitnya untuk melupakan momen indah tersebut, dan pastinya tak akan
terlupakan alias membekas di ingatan kalian men. Tapi ada satu jenis perjalanan
yang gue yakini perjalanan ini adalah perjalanan yang sangat indah dan tak ada
tandingannya, sebagian besar orang pasti mengalaminya disaat mereka berada
dimasa remaja, petualangan tersebut aku namai yaitu KISAH CINTA DI PERANTAUAN
CERITA DI MULAI
Tahun ini adalah tahun 2014, tahun dimana aku akan lulus
di salah satu sekolah menengah kejuruan negeri yang ada di kampungku yaitu SMK
NEGERI 4 BOMBANA, menurut aku sih sekolah ini adalah sekolah idaman gue men,
mengapa ?, sebab sekolah ini mempunyai guru guru yang sangat cerdas dan juga
baik, contohnya saja guru yang bernama ibu Eti Srilianti, dia adalah guru PKN
gue, cara mengajarnya itu asyik dan selain itu ketika dia melihat gue lagi ber
dua-an bersama si doi ibu Eti diam aja, ga sama seperti guru-guru lainnya.
Oh iya aku belum sebutin dimana kampung halaman aku yah,
kampung halaman aku tuh namanya desa Sikeli, yang terletak di Kec. Kabaena
barat, sebuah pulau kecil yang menyendiri, bagian kecil dari Kab. Bombana,
Prov. Sulawesi Tenggara, strategisnya persis ber-ada di ujung kaki sebelah
kanan pulau Sulawesi. Cukup yah perkenalannya.
Hari ini aku lulus dari sekolah menengah kejuruan, bahagia
sudah pasti, sebab itu tergambar di raut wajah kami semua karena sudah terlepas
dari masa yang menurut kami adalah masa yang sangat sulit, namun ternyata itu
hanyalah persepsi kami saja, sebab kehidupan yang sesungguhnya sedang menunggu
kami di depan pintu gerbang kenyataan, yaitu sebuah perantauan ke kota orang
untuk melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi lagi,
Akupun pulang kesekolah setelah merayakan kelulusan
bersama teman-teman se-angkatanku dan akupun mulai mendiskusikan dengan ibuku
tentang bagaimana episode selanjutnya dari kehidupanku ini ? universitas apa
yang harus aku tuju ? dan apa saja yang harus di persiapkan ? tapi ibuku hanya
menjawab “mulai sekarang kamu harus belajar memikirkan sendiri tentang apa yang
akan kamu lakukan kedepannya, sebab kehidupan yang menunggumu diluar sana
sangatlah keras”.
Setelah aku memikirkan semuanya, ku konsultasikan kepada
ibuku tentang hasil pemikiranku sendiri dan ibuku menyetujuinya, yah ibuku
menyetujuinya bahwa aku akan kuliah di salah satu perguruan tinggi di kota Makassar,
yang terletak di Prov. Sulawesi selatan dan mempunyai julukan sebagai kota DAENG,
Kemudian akupun mulai browsing-browsing di internet untuk
mencari info tentang jadwal pendaftaran mahasiswa baru serta jurusa-jurusan
yang tersedia dari perguruan tinggi tersebut, setelah ku temukan semua
informasi tersebut lalu akupun mulai berpikir bahwa sepertinya kurang seru jika
berangkat hanya seorang diri mungkin lebih baik jika aku mengajak beberapa
teman seangkatanku siapa tau aja ada yang berminat untuk berangkat bersama,
bahkan mungkin lebih beruntung jika ada yang mau mengambil perguruan tinggi
serta jurusan yang sama denganku.
Besoknya aku bangun sepagi mungkin, baru kali ini aku
bangun cepat banget, orang rumah bertanya-tanya tumben cepat bangunnya, yah
jangankan orang rumah, aku saja bertanya-tanya pada diri sendiri mengapa aku
hari ini ?, soalnya hari ini itu aku harus mengunjungi rumah teman-teman aku
satu persatu untuk menanyai mereka apakah ada yang mau ikut bersamaku ke
makassar untuk berjuang bersama demi masa depan yang indah. Dan hasilnya aku
menemukan 2 orang temanku yang mau ikut bersamaku, kebetulan mereka juga
tertarik paada universitas dan jurusan yang aku tuju
Jam dinding beputar sangatlah cepat, kalender pun juga terasa
begitu cepat menjejakkan dirinya pada tanggal tanggal yang menempel di tubuhnya,
dan ternyata perputaran waktu itu sangatlah terasa cepat jika tak bersekolah
lagi, hingga waktu yang kami tunggu-tunggu pun tiba yaitu waktu dimana kami
akan berangkat dan memutuskan untuk meninggalkan orang tua kami masing-masing,
namun kami menganggap itu semua adalah sebagai tangga pertama yang harus kami
lewati agar kami bisa mencapai tujuan masing-masing. Kami pun berangkat dengan
berbekal keyakinan dan doa dari orang tua. Yah, doa dari orang tua kami, sebab
orang tua pasti selalu mendoakan anaknya agar tujuan anaknya tercapai, dan begitulah
cara orang tua menyayangi anaknya ketika sudah tak lagi disampingnya.
Baca Juga : Tempat Wisata Bali yang Wajib Kamu Datangi
Baca Juga : Tempat Wisata Bali yang Wajib Kamu Datangi
No comments:
Post a Comment